Jumat, 24 Februari 2017

About Pesantren Persis 40 Sarongge



History Pesantren Persis 40 Sarongge

Pada Tahun 1991, H. Taufieq Hidayat (meninggal 30 April 2011 M) mengadakan musyawarah bersama sebuah kelompok pengajian santri Pesantren Persatuan Islam 1 Pajagalan Bandung yang bernama Ikhwanul Haq atas bimbingan ust. Hazmiludi. Musyawarah tersebut membahasa tentang pendirian Pesantren Persatuan Islam 40 Sarongge. Pada tahun 1996 dimulailah proses pendirian tersebut dengan mulai membangun tiga ruang kelas. Belum tuntas pembangunan ketiga ruang kelas tersebut , pada awal tahun 1997 mulai membangun tiga ruang kelas di samping masjid Al Fajar. Setelah selesai pembangunan tiga ruang kelas tersebut , pada bulan Juli 1997 dimulailah kegiatan pendidikan dengan jenjang tazhiziyah


Pada tahun 2004 dalam suatu musyawarah cabang Persatuan Islam Pamulihan memandang perlu untuk mendirikan jenjang Aliyah, sehingga pada tahun tersebut diusulkan pendirian Mu’allimin (Madrasah aliyah) ke Pimpinan Pusat Persis di Bandung. Pada tahun yang sama Bidang Garapan Pendidikan Dasar dan Menengah PP Persis memutuskan kelayakan Pesantren Persis 40 Sarongge untuk mendirikan  tingkat Muallimin, sekaligus melantik Bapak Muhammad Shogir, S.Psi sebagai Mudir (Kepala Madrasah MA Persis 40 Sarongge).


Visi Pesantren Persis 40 Sarongge

Pesantren Persis 40 Sarongge menyelenggarakan pendidikan untuk mencapai sebuah misi penyelenggaraan pendidikan. Adapun visi Pesantren Persis 40 Sarongge adalah “Terwujudnya Pesantren yang Unggul dan Tafaqquh Fiddin”.
Berdasarkan visi dapat disusun indikator sebagai berikut.
1.      Unggul dalam perolehan prestasi akademik dan non akademik
2.      Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
3.      Unggul dalam aktivitas keagamaan
4.      Unggul dalam akhlakul karimah
5.      Unggul dalam beribadah sesuai Al Qur’an dan As-sunnah
6.      Memiliki ilmu dan wawasan Islam yang luas sesuai tingkatan remaja


Misi Pesantren Persis 40 Sarongge

Untuk mencapai visi dirumuskan, Pesantren Persis 40 Sarongge menempuh misi-misi sebagai berikut.
1.      Mendidik dan membina peserta didik dalam proses pendidikan integral sebagai bagian dari pendidikan yang tsumuly (holistik) dan berkarakter.
2.      Memadukan sistem pembelajaran madrasah dan sistem pendidikan pesantren yang bertumpu pada sikap akhlak mulia dan budaya menuntut ilmu yang terus-menerus.
3.      Memberi pemahaman dan bimbingan kepada peserta didik mengenai prinsip-prinsip ajaran Islam yang sesuai dengan Al Qur’an dan As-sunnah.
4.      Mendorong dan membimbing peserta didik dalam menciptakan budaya prestasi, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kehidupan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar